EFEKTIVITAS AROMATERAPI MAWAR DAN TEKNIK RELAKSASI TERHADAP INTENSITAS NYERI POST LAPARATOMI

Erlin Monica Anjar Wati, 2016011893 (2019) EFEKTIVITAS AROMATERAPI MAWAR DAN TEKNIK RELAKSASI TERHADAP INTENSITAS NYERI POST LAPARATOMI. DIII Keperawatan.

[img] Text
2016011893.pdf - Published Version

Download (384kB)

Abstract

Latar Belakang : Laparatomi merupakan salah satu prosedur pembedahan mayor, dengan melakukan penyayatan pada lapisan-lapisan dinding abdomen untuk mendapatkan bagian organ abdomen yang mengalami masalah (haemoragi, perforasi, kanker, dan obstruksi). Pasca pembedahan pasien merasakan nyeri hebat. Manajemen nyeri non farmakologi dapat menggunakan aromaterapi dan teknik relaksasi. Studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD Surakarta didapatkan angka kejadian laparatomi dengan indikasi appendiksitis pada tahun 2018 sebanyak 210 pasien rawat inap. Tujuan : Menganalisis efektivitas aromaterapi mawar dan teknik relaksasi terhadap intensitas nyeri post laparatomi. Metode Penelitian : Metode quasi experiment dengan pre-test and post-test group. Teknik pengambilan sampel ialah purposive sampling. Uji normalitas dengan shapiro-wilk test dan teknik analisis menggunakan uji dependent paired sample t-test dan independent sample t-test. Hasil : Berdasarkan uji dependent paired sample t-test pada kelompok aromaterapi mawar didapatkan nilai p sebesar 0,001, karena nilai p < 0,05 maka ada perbedaan intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi mawar. Sedangkan pada kelompok relaksasi nafas dalam didapatkan nilai p sebesar 0,001, karena nilai p > 0,05 maka ada perbedaan intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan nafas dalam. Uji independent sample t-test pada kelompok pre-test didapatkan nilai p masing - masing yaitu 0,705. Nilai p > 0,05. Disimpulkan tidak ada perbedaan kondisi intensitas nyeri sebelum diberikan aromaterapi mawar dibandingkan relaksasi nafas dalam dimana pada kondisi awal pada kedua kelompok (aromaterapi mawar dan relaksasi nafas dalam) mempunyai kondisi sama dengan skala nyeri berat. Sedangkan pada kelompok post-test didapatkan nilai p sebesar 0,045 dan 0,047. Nilai signifikansi < 0,05. Disimpulkan ada perbedaan kondisi intensitas nyeri setelah diberikan aromaterapi mawar dibandingkan relaksasi nafas dalam, dimana dilihat dari nilai mean aromaterapi mawar (2,75) lebih rendah daripada nafas dalam (4,75) dan penurunan nilai mean nyeri aromaterapi mawar adalah 5,00 sedangkan nafas dalam adalah 3,25 yang berarti sama – sama masih di skala nyeri ringan. Kesimpulan : Pemberian aromaterapi mawar lebih efektivitas dibandingkan nafas dalam terhadap intensitas nyeri post laparatomi.

Item Type: Article
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine
Depositing User: Endrat
Date Deposited: 13 Dec 2019 02:03
Last Modified: 13 Dec 2019 02:03
URI: http://repository.itspku.ac.id/id/eprint/69

Actions (login required)

View Item View Item