Nabhani, Hani (2021) KAJIAN HUBUNGAN SKALA NYERI DENGAN RANG OF MOTION PASKA OPERASI PATAH TULANG. Technical Report. ITS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA, SURAKARTA.
Text
PROPOSAL PENELITIAN editing.docx - Published Version Download (686kB) |
Abstract
Dewasa ini peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat dimana perkembangan tersebut membawa dampak terhadap di segala bidang, misalnya transportasi. Penambahan jalan raya dan peningkatan produksi kendaraan bermotor yang tidak seimbang menyebabkan jumlah korban kecelakaan lalu lintas meningkat pula. Kecelakaan lalu lintas menelan korban jiwa sekitar 1,2 juta manusia di seluruh dunia setiap tahunnya menurut WHO (World Health Organisation). Di Indonesia jumlah korban kecelakaan pada tahun 2011 sebanyak 176.763 orang yang 17,64% atau sekitar 31.185 orang meninggal dunia. Sedangkan menurut catatan dari Polda Jawa Tengah menyebutkan bahwa kecelakaan di Jawa Tengah pada tahun 2011 mencapai 19.830 kasus kecelakaan. Dari angka tersebut 4.528 orang diantaranya meninggal dunia, 2.587 orang diantaranya mengalami luka berat dan 25.172 orang mengalami luka ringan (Suara Karya Online, 2012). Kecelakaan disebabkan karena banyaknya pengendara yang tidak mematuhi rambu – rambu lalu lintas atau lalainya pengguna jalan, sehingga dapat mengakibatkan trauma, salah satunya adalah trauma pada system muskuloskeletal yaitu terjadinya fraktur. Salah satu kondisi yang paling sering terjadi adalah fraktur pada ekstremitas, Fraktur adalah kerusakan struktural dalam tulang, lapisan epifisis, atau permukaan sendi tulang rawan (Garison, 2001). Sedangkan menurut Grace (2002) fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang. Hampir semua pasien fraktur dilakukan tindakan pembedahan atau sering dikenal dengan Open Reduction Internal Fixation (ORIF). Lama waktu hilangnya efek anestesi pasien post operasi normalnya terjadi hanya dalam satu sampai dua jam (Potter & Perry, 2005), sehingga pasien akan merasakan nyeri yang hebat rata – rata pada dua jam pertama sesudah operasi karena pengaruh obat anestesi sudah hilang. Sekitar 50% pasien tetap merasakan nyeri sehingga mengganggu kenyamanan pasien. Nyeri adalah sensasi subjektif, rasa yang tidak nyaman yang biasanya berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial (Corwin, 2009) Nyeri secara umum suatu perasaan yang tidak menyenangkan dan respon emosial terhadap suatu rangsangan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan yang potensial atau akut dan berlangsung kurang dari tiga bulan. Pada pasien dengan paska operasi umumnya setelah teebebas dari obat bius maka akan timbul keluhan nyeri pada daerah bekas operasi, dengan berjalannya waktu maka nyeri itu akan berkurang. Proses penyembuhan patah tulang tidak hanya memeperhatikan keadaan lukanya saja dimana tidak terjadi proses peradangan dan menunjukkan penyembuhan luka , namun juga berfungsinya anggota tubuh yang di operasi terutama fungsi terhadap persendian. Pasien paska operasi biasanya takut untuk menggerakkan anggota tubuh yang sakit terutama untuk melakukan gerakan-gerakan fleksi dan ekstensi, hal ini disebabkan karena adanya sensasi nyeri, hal ini kalua dibiarkan akan menyebabkan kekakuan sendi. Salah satu upaya untuk membantu kembalinya fungsi sendi adalah dengan latihanp-latihan gerak sendi yang di namakan Range Of Motion (ROM). Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Kajian Hubungan Skala Nyeri dengan Range Of Motion (ROM) Pasien Paska Operasi Patah Tulang Di RS PKU Muhammadiyah Surakarta
Item Type: | Monograph (Technical Report) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine |
Depositing User: | Endrat |
Date Deposited: | 31 Aug 2021 02:04 |
Last Modified: | 31 Aug 2021 02:04 |
URI: | http://repository.itspku.ac.id/id/eprint/233 |
Actions (login required)
View Item |